International
Education Journal, 2007, 8(1), 40-63.
ISSN
1443-1475 © 2007 Shannon Research Press.
Prospective teachers’ misconceptions about the
atomic structure in the context of electrification by friction and an activity
in order to remedy them
Mustafa Sarikaya
Faculty of Education, Gazi University, Turkey sarikaya@gazi.edu.tr
Pendidik
sains umumnya sepakat pada gagasan bahwa konsep yang membantu dalam pemahaman
tentang atom dan molekul merupakan dasar dari ilmu pendidikan karena
pembelajaran konsep-konsep lain seperti ikatan kimia, ion, negara materi,
jumlah materi, listrik, reaksi kimia , panas, suhu, dilatasi, cahaya,
difusi, unsur-unsur, senyawa, campuran, osmosis, melarutkan, kinetika kimia,
kesetimbangan kimia, efek dari tekanan dan suhu pada gas yang mungkin hanya
dengan pemahaman konsep atom dan molekul (Griffiths dan Preston , 1992; Nakhleh, 1992).
Dari sudut pandang ini, pendidikan sains penelitian
difokuskan pada konsep bahwa siswa dalam pendidikan pra-universitas memiliki pemahaman
atom dan molekul, dalam konteks sifat partikel materi.
Dalam
40 atau 45 tahun terakhir, hasil penelitian telah menunjukkan bahwa siswa dari
segala usia mengalami miskonsepsi tentang konsep ilmu dasar, terlepas dari mana
mereka berada di bumi. Peran pendidik adalah untuk mengajarkan kebenaran, dan untuk
memperbaiki miskonsepsi yang siswa miliki. Karena pendidik di perguruan tinggi
tidak bisa mencapai masing-masing sekolah atau kelas, jadi guru yang harus
melakukannya. Remediasi miskonsepsi siswa hanya mungkin dilakukan oleh guru yang
dilatih dengan baik dan terbebas dari miskonsepsi. Untuk alasan ini, penting
untuk menyelidiki apakah calon guru mengalami miskonsepsi atau tidak
Masalah
penelitian
1.
Bagaimana pemahaman siswa tentang
atom dan molekul,
2.
Bagaimana pemahaman guru tentang
atom dan molekul, dan
3.
Apakah terjadi miskonsepsi pada
siswa dan guru tentang atom dan molekul.
Metode
Penelitian
ini melibatkan 345 siswa dalam tiga tahun akademik PSTEPFC. Para siswa (PTS) di
PSTEPFCP itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu ilmuwan pasti,
(BS) (orang dalam fisika, (Ps), kimia, (Cs), biologi, (B) dan matematika, (Ms)
dan kelompok kedua yaitu ilmuwan sosial, (SSS) (orang dalam sejarah, geografi,
Turki, Inggris, Perancis, Jerman, sosiologi, psikologi, filsafat, pendidikan
jasmani dan ilmu pendidikan). Selama pendidikan universitas, Ms mempelajari fisika dasar dan lainnya
BS belajar fisika dan kimia dan
kursus biologi, tetapi SSS tidak
belajar program apapun dalam ilmu-ilmu dasar. namun, semua siswa telah
mengambil kursus ilmu lima tahun di sekolah dasar dan menengah dan mempelajari
fisika, kimia dan biologi selama tiga tahun selama pendidikan sekolah menengah
mereka.
Penelitian ini melibatkan dua
sampel dan diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama meliputi 177 PTS (103 BS:
17 Ps, 21 Cs, 36 B dan 29 Ms, dan 74 SSS). Kelompok pertama di mana miskonsepsi
diidentifikasi disebut 'kelompok identifikasi. "Tahap kedua meliputi 169
PTS, dan dalam tahap ini, miskonsepsi mengenai efektivitas MAS diperiksa dalam dua kelompok: kelompok eksperimen dan kontrol.
Kelompok eksperimen dan kontrol termasuk 85 PTS (48 BS: 8 Ps, 8 Cs, 16 B dan 16
Ms, dan 37 SSS) dan (47 BS: 10 Ps, 8 Cs, 18 B dan 11 Ms, dan 37 SSS),
masing-masing. Kelompok-kelompok dibentuk oleh direksi PSTEPFCP dan
masing-masing dari mereka dipilih secara acak baik sebagai percobaan atau
kelompok kontrol oleh peneliti.
Hasil
temuan dan kesimpulan
Bentuk miskonsepsi yang berhasil ditemukan
dalam penelitian ini antara lain:
1. Elektrifikasi oleh gesekan yang disebabkan oleh tfansfer
proton.
2. Nomor atom dapat diubah dengan menggosok benda bersama-sama.
3. Setiap elemen dapat dibuat dari elemen lain dengan menggosok
benda bersama-sama.
4. Energi nuklir dapat dihasilkan dengan menggosok benda
bersama-sama.
5. Energi nuklir mengikat cukup rendah untuk membagi inti.
6. Inti atom dapat dibagi dengan menggosok benda bersama-sama.
7. Unit terkecil dari materi adalah proton dan elektron daripada
atom atau molekul.
8. Sebuah atom terdiri dari bidang listrik positif dengan
elektron negatif di dalamnya.
Komentar
Penelitian ini cukup baik karena
melibatkan sampel yang besar dan mencakup semua ilmu pengetahuan. Metode penelitian juga cukup baik dengan membagi
beberapa kelompok dalam belajar.
Pertanyaan
Apakah yang terjadi pada proses
pembelajaran ketika seorang guru mengalami miskonsepsi?
Bagaimana perbedaan tingkat
miskonsepsi siswa setelah dan sebelum pembelajaran?
Bagaimana cara mengatasi
miskonsepsi yang terjadi?